KEMOTERAPEUTIKA
Pengertian
Kemoterapi adalah obat atau zat yang berasal dari bahan kimia yang dapat memberantas dan menyembuhan penyakit atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, amoeba, fungi, protozoa, cacing dan sebagainya tanpa merusak jaringan tubuh manusia. Berdasarkan khasiatnya terhadap hama / bakteri, kemoterapi dibedakan atas :
Bakterisida yaitu obat yang pada dosis lazim berkhasiat untuk mematikan hama, contoh : fenol, iodium, sublimat.
Bakteriostatika yaitu obat yang pada dosis lazim berkhasiat menghentikan pertumbuhan dan pembiakan bakteri, sedang pemusnahan selanjutnya dilakukan oleh tubuh sendiri secara fagositosis (kuman dilarutkan oleh leukosit atau sel-sel daya tangkis tubuh lainnya),contohnya antibiotika spektrum sempit.
Yang termasuk kelompok kemoterapi adalah :
a. Antibiotika
b. Sulfonamida
c. Anti Parasitik.
d. Anti virus
e. Anti neoplastika (sitostatika)
f. Lain-lain
- Anti TBC
- Anti Lepra
A. Antibiotika
Antibiotika berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata anti = lawan, bios = hidup. Adalah zat-zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi dan bakteri tanah, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain, sedang toksisitasnya terhadap manusia relatif kecil.
Antibiotik pertama kali ditemukan oleh sarjana Inggris dr. Alexander Fleming (Penisilin) pada tahun 1928. Tetapi penemuan ini baru dikembangkan dan digunakan dalam terapi di tahun 1941 oleh dr. Florey. Kemudian banyak zat dengan khasiat antibiotik diisolir oleh penyelidik-penyelidik lain diseluruh dunia, namun toksisitasnya hanya beberapa saja yang dapat digunakan sebagai obat. Antibiotik juga dapat dibuat secara sintetis, atau semi sintetis.
Aktivitas antibiotik umumnya dinyatakan dalam satuan berat (mg) kecuali yang belum sempurna permurniannya dan terdiri dari campuran beberapa macam zat, atau karena belum diketahui struktur kimianya, aktivitasnya dinyatakan dalam satuan internasional = Internasional Unit (IU). Dibidang peternakan antibiotik sering dimanfaatkan sebagai zat gizi tambahan untuk mempercepat pertumbuhan ayam negeri potong.
Efek samping
Penggunaan antibiotika tanpa resep dokter atau dengan dosis yang tidak tepat dapat menggagalkan pengobatan dan menimbulkan bahaya-bahaya lain seperti:
1. Sensitasi / hipersensitif
Banyak obat setelah digunakan secara lokal dapat mengakibatkan kepekaan yang berlebihan, kalau obat yang sama kemudian diberikan secara oral atau suntikan maka ada kemungkinan terjadi reaksi hipersentitiv atau allergi seperti gatal-gatal kulit kemerah-merahan, bentol-bentol atau lebih hebat lagi dapat terjadi syok, contohnya Penisilin dan Kloramfenikol. Guna mencegah bahaya ini maka sebaiknya salep-salep menggunakan antibiotika yang tidak akan diberikan secara sistemis (oral dan suntikan).
2. Resistensi
Bakteri menjadi kebal terhadap suatu oba. Untuk mencegah resistensi, dianjurkan menggunakan kemoterapi dengan dosis yang tepat atau dengan menggunakan kombinasi obat.
3. Super infeksi
Yaitu infeksi sekunder yang timbul selama pengobatan dimana sifat dan penyebab infeksi berbeda dengan penyebab infeksi yang pertama. Supra infeksi terutama terjadi pada penggunaan antibiotika broad spektrum yang dapat mengganggu keseimbangan antara bakteri di dalam usus saluran pernafasan dan urogenital.
Penggolongan antibiotik berdasar aktivitasnya
Berdasarkan luas aktivitas kerjanya antibiotika dapat digolongkan atas :
1. Zat-zat dengan aktivitas sempit (narrow spektrum)
Zat yang aktif terutama terhadap satu atau beberapa jenis bakteri saja (bakteri gram positif atau bakteri gram negatif saja). Contohnya eritromisin, kanamisin, klindamisin (hanya terhadap bakteri gram positif), streptomisin, gentamisin (hanya terhadap bakteri gram negatif saja)
2. Zat-zat dengan aktivitas luas (broad spectrum)
Zat yang berkhasiat terhadap semua jenis bakteri baik jenis bakteri gram positif maupun gram negatif. Contohnya ampisilin, sefalosporin, dan kloramfenicol.
Kelompok antibiotika
Antibiotika yang akan dibicarakan adalah:
1. Golongan Penisilin
2. Golongan Sefalosforin
3. Golongan Aminoglikosida
4. Golongan Kloramfenikol
5. Golongan Tetrasiklin
6. Golongan Makrolida
7. Golongan Rifampisin dan Asam Fusidat
8. Golongan Lain - Lain
Spesialite :
1. Golongan Penicillin (golongan beta laktam)
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Benzyl Penicillin Procaine Penicillin-G
Vial 20 ml : 3.000.000 unit Meiji
2. Penisilin V
( Phenoxymethyl Penicillin ) Fenocin
Ospen 125 mg / tablet
250 mg / tablet,
250 mg / 5mlsyr. Dumex Alph.
Biochemie / KF
3. Ampisilin
Penbritin
Kalpicillin
Omnipen
100mg;250 mg;500 mg;
1g/ vial
250 mg, 500 mg / kapsul
125mg/5mlsyr.,250ml/5ml syr.Forte,125mg/ tab.ped.
500 mg / kaplet ;
250 mg, 500 mg, 1 g/vial
250 mg, 500 mg / kapsul ;
125 mg / 5ml syr. ;
250 mg / 5ml syr. Forte
Beecham
Kalbe Farma
Wyeth
3. Ampisilin
Viccillin
250 mg, 500 mg, 1g / vial ;
250 mg, 500 mg/ kapsul ;
125 mg / 5ml syr.;
250 mg / 5ml syr. forte
Meiji
4. Amoksisilin Amoxil
250 mg,500mg/kapsul ;
250 mg, 1g/tablet; 125mg/5ml syr.;
250 mg/5mlsyr Forte ;
125 mg/1,25 ml drops;
500 mg, 1 g / vial injeksi
Beecham
Topcillin
Ospamox 250mg/kapsul;
500mg,1g kaplet;
125 mg / 5ml syr.
250mg/5mlsyr. Forte
125 mg, 250 mg / 5ml syr.;
100mg/mldrops; 250mg/kapsul;
500 mg, 750 mg, 1g/ tablet Dankos
Biochemie
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
5. Co-amoxyclav
(Amoksisilin + As.clavulanat ) Augmentin
Clavamox Per tablet :
Amoxycillin 250mg(500mg)
As.clavulanat 125mg(125mg)
Tiap 5ml syr./ syrop forte :
Amoxycillin 250mg(500mg)
As.clavulanat 31,25mg
(62,5 mg )
Tiap vial injeksi :
Amoxycillin 500mg(1g)
As.clavulanat 100mg(200mg)
Beecham
Kalbe Farma
6. Sultamicillin
( Ampicillin + Sulbactam ) Unasyn Per tablet :
Ampicillin 220 mg
sulbaktam 147 mg
Pfizer
7. Kloksasilin
Ikaclox
Meixam 250 mg, 500 mg / kapsul
125mg/5mlsyr.;
250mg,500mg/vial
250 mg, 500 mg / kapsul
250 mg, 500 mg, 1g / vial
Ika Pharmindo
Meiji
2. Golongan Sefalosporin (golongan beta laktam)
NO. NAMA GENERIK
& LATIN
NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Sefadroksil Duricef
Cefat 125mg/ 5ml suspensi;
250 mg / 5ml susp. Forte;
250 mg, 500mg / kapsul
1g / kaplet
250 mg, 500 mg / kapsul Bristol - Myers Squib
Sanbe Farma
2. Sefotaksim Claforan
0,5g, 1g, 2g / vial Hoechst
3. Sefaleksin
Tepaxin 250 mg / kapsul Takeda
4 Sefriakson Rocephin 250 mg, 500 mg, 1g / vial
Roche
5. Sefradin
Velosef 250 mg, 500 mg / kapsul;
1000 mg / tablet;
500mg, 1g / vial ;
125 mg / 5 ml suspensi ;
25 0 mg / 5 ml susp.forte
Bristol-Myers Squib
6. Sefuroksim Zinnat 1g / vial
Glaxo-Wellcome
3. Golongan Aminoglikosida
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Gentamisin Sulfat
Garamycin 20mg, 80mg, 120 mg / vial 2 ml
60mg/1,5 ml ampul
Schering
2. Amikasin
Amikin 200mg, 500mg, 1g / vial B-M-S
3. Kanamisin Sulfat
Kanamycin Meiji 500mg, 1g, 2g / vial
250 mg / kapsul Meiji
4. Neomisin Sulfat
Neobiotic 250 mg / tablet Bernofarm
5. Streptomosin
Streptomycin Meiji 1g, 1,5g, 5g / vial Meiji
6. Framisetin
Sofra-Tulle
Daryant-Tulle
Kassa pembalut steril Darya Varia
4. Golongan Kloramfenikol
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Kloramfenikol
Colme
Chloramex
Enkacetyn
Kalmicetin
250 mg /kapsul
125 mg / 5 ml syr. Interbat
Dumex Alpharma
Kimia Farma
Kalbe Farma
2. Tiamfenikol
Urfamycin
Thiamycin
Thiambiotic
250 mg, 500 mg / kapsul
100 mg / 5 ml syrup
Zambon
Interbat
Prafa
5. Golongan Tetrasiklin
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Tetrasiklin
Dumocycline
Supertetra
Tetrin
250 mg / kapsul Dumex Alph.
Darya-Varia
Interbat
2. Doksisiklin
Vibramycin
Dumoxin 50 mg, 100 mg/kapsul
100mg, 150 mg / tablet
Pfizer
Dumex Alph.
3. Minosiklin HCl
Minocin 50mg, 100 mg / kapsul
50 mg / 5ml syr.
Lederle
4. Oksitetrasiklin HCl
Oxytetracycline Indo Farma
Terramycin Salep Mata
Kapsul 250 mg, vial Indo Farma
Pfizer
6. Golongan Makrolida
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Eritromisin
Erythrocin
Kalthrocin
Pharothrocin 250 mg / kapsul;
250 mg (500mg)/tablet(forte)
200 mg / tablet kunyah;
200mg/ 5ml suspensi
250 mg / 5ml susp.forte
100 mg/ 2,5ml drops Abbot
Kalbe Farma
Pharos
2. Spiramisin
Rovamycin
Spiradan 500 mg / tablet
250 mg / tablet pediatric
125 mg / 5 ml syr.
Rhone P.
Dankos
3. Roxithromycin Rulid 150 mg, 300 mg / tablet
100 mg / tablet pediatric
Hoechst
4 Azithromycin Zithromax
Zycin 250 mg, 500 mg /tablet
200 mg / 5 ml suspensi
250 mg / kapsul Pfizer
Interbat
7. Golongan Quinolon
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Ciprofloxacin Ciproxin
Baquinor 100mg/50ml, 1200mg/100ml
/ infus i.v.
100mg, 250mg, 500mg, 750mg / tablet
250mg(500mg)/tab. (forte)
Bayer
Sanbe Farma
2. Nalidixic Acid Negram
500 mg / tablet Sanofi
3. Ofloxacin Tarivid 200 mg, 400 mg / tablet
2 mg / ml vial Kalbe / Daiichi
8. Golongan Lain - Lain
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Klindamisin Hidroklorida
Dalacin C
Niladacin
Lando 150 mg, 300mg / kapsul;
75 mg / 5 ml granul;
150 mg / 2 ml ampul
Up John
Nicholas
Pyridam
2. Kolistin Sulfat
Colistine 250.000 IU, 1.500.000 IU/ tablet
Dumex Alpharma
3. Metronidazol
Elyzol
Flagyl i.v
Nidazole 500 mg / tablet
5 mg / ml infusa Dumex
Rhone Povlenc
Kalbe Farma
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
4. Lincomycin Lincocin
250 mg, 500mg / kapsul
250 mg / 5ml syr.
300 mg / ml vial Up John
5. Tinidazole Fasigyn
Flatin 500 mg / tablet Pfizer
Prafa
6. Rifampicin Kalrifam 150mg, 300mg, 450mg, 600 mg / kapsul
Kalbe Farma
B. Sulfonamida
Sulfonamida merupakan kelompok kemoterapi dengan rumus dasar :
H2N – C6H4 – SO2NH R
Adalah anti mikroba yang digunakan secara sistemis maupun topikal untuk beberapa penyakit infeksi.
Sebelum ditemukan antibiotik, sulfa merupakan kemoterapi yang utama, tetapi kemudian penggunaannya terdesak oleh antibiotik. Pertengahan tahun 1970 penemuan preparat kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol meningkatkan kembali penggunaan sulfonamida. Selain sebagai kemoterapi derivat sulfonamida juga berguna sebagai diuretik dan anti diabetik oral (ADO).
Sulfa bersifat bakteriostatik luas terhadap banyak bakteri gram positif dan negatif. Mekanisme kerjanya berdasarkan antagonisme saingan antara PABA (Para Amino Benzoic Acid) yang rumus dasarnya mirip dengan rumus dasar sulfa :
H2N – C6H4 - COOH
Efek samping
Efek samping yang terpenting adalah kerusakan pada sel-sel darah yang berupa agranulositosis, anemia aplastis dan hemolitik. Efek samping yang lain ialah reaksi alergi dan gangguan pada saluran kemih dengan terjadinya kristal uria yaitu menghablurnya sulfa di dalam tubuli ginjal. Untuk menghindari terjadinya kristal uria, pada pengobatan dengan sulfa perlu :
• penambahan Na- bicarbonat untuk melarutkan senyawa yang mengkristal.
• minum air yang banyak (minimum 1,5 liter / hari)
• dengan membuat preparat kombinasi (trisufa) yang terdiri dari sulfadiazin, sulfamerazin, sulfamezatin.
Spesialite :
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1.
Sulfadiazin + Sulfamerazin + Sulfamezatin
Trisulfa
aaa 500 mg / tablet
Kimia Farma
Indofarma
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
2.
Sulfasetamida Natrium
Albucid
Tetes mata 10 %,
Salep mata 6 % Nicholas
3. Kotrimoksazol
(Trimetoprim + Sulfametoksazol) Bactrim
Bactricid Per tablet Pediatric :
TMP 20 mg, SMZ 100 mg
Per tablet Adult :
TMP 80 mg, SMZ 400 mg
Per tablet Forte :
TMP 160 mg,SMZ 800 mg
Syrup : TMP : 40 mg /5ml,
SMZ : 200 mg /5ml
Per tablet :
TMP 80 mg,SMZ 400 mg
Per tablet Pediatric :
TMP 20 mg,SMZ 100 mg
Per capsul :
TMP 160 mg,SMZ 800 mg Roche
Soho
C. Antiparasitik
Antiparasitik adalah obat – obat yang digunakan untuk membunuh penyakit yang disebabkan oleh parasit. Anti parasit dibagi menjadi empat yaitu :
1. Antimalaria
2. Antiamuba
3. Anticacing
4. Antifungi
1. Antimalaria
Antimalaria adalah obat-obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal (protozoa) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang menggigit pada malam hari dengan posisi menjungkit.
Ciri-ciri penyakit malaria adalah demam berkala disertai menggigil, nyeri kepala dan nyeri otot, hati membesar sehingga timbul rasa mual dan muntah, anemia.
Penggolongan obat antimalaria :
a) Obat-obat pencegah / profilaktik
b) Obat-obat penyembuh / pencegah demam = kurativum
c) Obat-obat pencegah kambuh
d) Obat – obat pembunuh gametosid
Spesialite :
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1.
Sulfadoksin + Pyrimetamin Fansidar
Suldox Per tablet :
Sulfadoxine 500 mg
Pyrimethamine 250 mg
Roche
Dumex
2. Klorokuin
Resochin
Nivaquine
Mexaquin 250 mg / tablet
100 mg, 300 mg / tablet
5 mg/ml syr.
250 mg/ tablet Bayer
Rhone P.
Konimex
3. Kuinin Sulfat
Tablet Kina 200 mg / tablet salut Kimia Farma
4. Euchinini /
Quinini etilkarbonat
Euchinin 100 mg / tablet Kimia Farma
2. Antiamuba
Adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikro organisme bersel tunggal (protozoa) yaitu Entamoeba histolytica yang dikenal dengan dysentri amuba.
Penyakit yang disebabkan amuba umumnya menyerang usus. Dengan gejala diare berlendir dan darah disertai kejang-kejang dan nyeri perut, serta mulas pada waktu buang air besar. Bila pengobatannya tidak tepat penyakit ini dapat menjalar ke organ-organ lain khususnya hati dan menyebabkan amubiasis hati yang berciri radang hati (hepatitis amuba)
Spesilaite :
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Klorokuin Fosfat
Lihat antimalaria
2. Metronidazol
Corsagyl
Flagyl
250 mg, 500 mg/tablet
250 mg / tablet
500 mg / tablet forte
125 mg / 5ml suspensi
0,5g, 1g / supositoria Corsa
Rhone P
3. Tinidazol Fasigyn 500 mg / tablet salut Pfizer
4. Nimorazol Naxogin 250 mg, 500 mg / tablet
Pfizer
5. Secnidazol Sentyl
Flagentyl 500 mg / kapsul
500 mg / tablet Sunthi Sempuri
Rhone P.
3. Obat Anticacing
Anthelmetika atau obat-obat anti cacing adalah obat-obat yang dapat memusnahkan cacing parasit yang ada dalam tubuh manusia dan hewan.
Infeksi oleh cacing merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar di dunia, di Indonesia termasuk penyakit rakyat yang umum dan sampai saat ini diperkirakan masih cukup banyak anak-anak di Indonesia yang menderita infeksi cacing sehingga pemerintah perlu mencanangkan pemberantasan cacing secara masal dengan pemberian obat cacing kepada seluruh siswa sekolah dasar pada momen-momen tertentu.
Penularan penyakit cacing umumnya terjadi melalui mulut, meskipun ada juga yang melalui luka dikulit. Larva dan telur cacing ada di mana-mana di atas tanah, terutama bila sistim pembuangan kotoran belum memenuhi syarat-syarat hygiene. Gejala penyakit cacing sering kali tidak nyata. Umumnya merupakan gangguan lambung usus seperti mulas, kejang-kejang kehilangan nafsu makanan, pucat (anemia) dan lain – lain.
Pencegahannya sebenarnya mudah sekali yaitu :
• Menjaga kebersihan baik tubuh maupun makanan
• Mengkomsumsi makanan yang telah di masak dengan benar (daging, ikan dll)
• Mencuci tangan sebelum makanan.
Spesialite :
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Piperazin
Piperacyl
Upixon 1g /5ml syrup
Bode
Bayer
2. Mebendazol
Vermox 500mg / tablet
100mg /tablet kunyah
20mg/ 5ml syrup
Janssen
3. Pirantel Pamoat
(Pyranteli Pamoas ) Combantrin 125mg, 250mg / tablet
125mg, 250mg/5ml susp.
Pfizer
4. Levamizol HCl Ascaridil 25mg, 50mg / tablet Janssen
5. Oxantel Pamoat + Pyrantel Pamoat Quantrel Oxant.P Pyr.P
Tablet 150mg 150mg
Susp./ml 20mg 20mg
Pfizer
6 Albendazol Helben 400mg/kaplet ; chew.tab, 200mg / 5ml syrup Mecosin
4. Antifungi / Antijamur
Adalah obat-obat yang digunakan untuk menghilangkan infeksi yang disebabkan oleh jamur. Infeksi oleh jamur dapat terjadi pada :
• Kulit oleh dermatofit (jamur yang hidup di atas kulit)
• Selaput lendir mulut, bronchi, usus dan vagina oleh sejenis ragi yang disebut candida albicans.
Salah satu sebab meluasnya infeksi oleh fungi ialah meningkatnya pemakaian antibiotik spektrum luas atau pemakaian kortikosteroid yang kurang tepat. Faktor hygiene juga sangat mempengaruhi penyebaran infeksi oleh fungi. Infeksi jamur sering berkaitan dengan gangguan daya tahan tubuh, bila daya tahan tubuh turun, maka pengobatan jamur sering mengalami kegagalan.
Spesialite :
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Griseofulvin / Fulvicin
Fulcin
Grivin
Mycostop 125mg(500mg)/tablet(forte)
250mg / tablet Zeneca
Phapros
Zambon
2. Nistatin
Mycostatin 500.000 IU /tablet
100.000 IU /ml suspensi
100.000 IU /g cream
100.000 IU / tab. vaginal
Bristol-Myers Squib
3. Klotrimazol Canesten
Canesten VT
Canesten SD Cream 1% /5g,10g.
Solutio 1% /10ml
100mg / tablet vaginal
500mg / tablet vaginal
Bayer
4. Ketokonazol
Nizoral 200 mg / tablet Janssen
5. Mikonazol Daktarin
Mexoderm Cream 2%
Bedak 2%
Sabun Liquid 2%
Cream 2 %
Janssen
Konimex
6. Itrakonazol Sporanox 100mg / kapsul Janssen
D. Obat Antivirus
Virus (dalam bahasa latin dan sanskerta : visham = racun) merupakan mikro-organisme hidup yang terkecil, dengan ukuran antara 20 dan 300 mikron. Di luar tubuh manusia kerap kali virus berbentuk seperti kristal tanpa tanda hidup, sangat ulet yaitu tahan asam dan basa, serta tahan suhu-suhu rendah dan tinggi sekali. Baru jika keadaan sekitarnya baik, seperti dalam tubuh manusia atau hewan, kristal tersebut bernyawa kembali dan memperbanyak diri.
Pengembangan obat anti virus baik sebagai pencegahan maupun terapi belum dapat mencapai hasil yang diinginkan, karena obat-obat anti virus selain menghambat dan membunuh virus, juga merusak se-sel hospes dimana virus berada.
Sejumlah obat anti virus sudah banyak dikembangkan tetapi hasilnya belum memadai karena toksisitasnya sangat tinggi. Hanya beberapa anti virus yang saat ini digunakan, antara lain idoksuridin pada penggunaan topikal dan herpes simplex conjungtivitis serta asiklovir.
Spesialite :
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Asiklovir
Clinovir
Poviral Cream 5 %
Eye ointment 30mg/g
Cream 500mg/g Pharos
Kalbe Farma
2. Methisoprinol Isoprinosine 500mg/tablet
250mg/5ml syrup Darya - Varia
E. Obat Antineoplastika (Antikanker)
Kanker atau karsinoma (Yunani = karkinos = kepiting) adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas (maligne). Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan tidak tertahankan serta mengakibatkan pembengkakan atau benjolan, yang disebut tumor atau neoplasma (neo = baru; plasma = bentukan). Sel-sel kanker ini menginfiltrasi ke dalam jaringan-jaringan sekitarnya dan memusnahkannya. Tumor setempat ini seringkali menyebarkan sel-selnya melaui saluran darah dan limfe ke tempat-tempat lain dari tubuh (metastasis), dimana berkembang neoplasma sekunder. Gejala umum dari penyakit-penyakit kanker adalah nyeri yang sangat hebat.
Jenis-jenis kanker yang paling sering terdapat adalah kanker kulit, tenggorokan, paru-paru, lambung-usus dan alat-alat kelamin. Begitu pula leukimia atau kanker darah, dimana produksi leukosit menjadi abnormal tinggi sedangkan eritrosit sangat berkurang.
Sebab-sebab kanker, menurut para ahli, lebih dari 80% dari semua tumor pada manusia diakibatkan oleh pengaruh zat-zat karsinogen dan faktor genetika.
Pengobatan
Pengobatan kanker dikenal beberapa cara, antara lain:
1. Kemoterapi, yaitu pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang dapat menghambat atau membunuh sel-sel kanker.
2. Operasi / pembedahan, yaitu dengan mengangkat sel-sel kanker sehingga tidak terjadi perluasan daerah yang terkena kanker
3. Radiasi / penyinaran, yaitu dengan melakukan penyinaran pada daerah yang terdapat sel-sel kanker dengan menggunakan sinar radio aktif.
Efek Samping
Efek samping penggunaan obat-obatan neoplastika, adalah :
• Depresi sumsum tulang dengan gangguan darah dan berkurangnya sistem tangkis, yang memperbesar resiko infeksi kuman.
• Gangguan pada kantong rambut dengan rontoknya rambut atau alopesia.
• Pembentukan sel-sel darah terhambat
• Hiperurisemia
• Terganggunya fungsi reproduksi
Kombinasi dari dua atau lebih sitostatika kerapkali digunakan, yakni yang memiliki titik kerja di dalam sel yang berlainan, dengan demikian daya kerjanya diperkuat dan terjadinya resistensi dapat dihindarkan.
Spesialite kemoterapi :
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1. Doksorubisin Hidroklorida
Adriamycin RD 10mg, 50mg/vial Carlo Erba
2. Fluorourasil
Adrucil 250mg/5ml vial
500mg/10ml vial Carlo erba
3. Bleomisin sulfat
Bleocin 15mg/ampul Kalbe Farma
4. Sisplatin
Cisplatin 10mg/ 20ml vial Kalbe Farma
5. Siklofosfamida
Endoxan 200mg, 500mg,1g/vial
Asta
6. Metotreksat
Farmitrexat 2,5mg/tablet
5mg, 50mg/ vial
Carlo Erba
7. Sitarabin
Erbabin 100 mg / ml vial Kalbe Farma
8. Vinkristin Sulfat
Krebin 1mg/ml ampul Kalbe Farma
9. Vinblastin Sulfat
Vinblatine Sulphate DBL 1mg/ml ampul Tempo Scan Pacific
F. Lain - Lain
1. Obat Anti TBC
Anti tuberculosis adalah obat-obat atau kombinasi obat yang diberikan dalam jangka waktu tertentu untuk mengobati penderita tuberkulosis.
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis, yang pada umumnya dimulai dengan membentuk benjolan-benjolan kecil di paru-paru dan ditularkan lewat organ pernafasan. Kuman TBC pertama kali ditemukan oleh dr Roberet Koch (1882).
Selain paru-paru, organ tubuh lain yang dapat dijangkiti kuman TBC adalah kelenjar, tulang, ginjal, kulit dan otak. Sampai saat ini di Indonesia penyakit TBC masih merupakan penyakit rakyat yang banyak mengambil korban, hal ini disebabkan:
• Masih kurangnya kesadaran untuk hidup sehat.
• Perumahan yang tidak memenuhi syarat (ventilasi dan masuknya cahaya matahari)
• Kebersihan/hygiene
• Kurang gizi/gizi tidak baik.
Penularan kuman TBC dapat melalui:
• Saluran pernafasan (sebaiknya penderita menutup mulut dengan sapu tangan ketika batuk atau bersin.
• Lewat makanan dan minuman
Penularan TBC dapat dihindari dengan cara menggunakan desinfektan pada sapu tangan atau barang-barang yang digunakan, dan mengusahakan agar ruangan tempat penderita mempunyai ventilasi yang baik.
Cara pencegahan TBC adalah dengan memberikan vaksinasi sedini mungkin pada bayi-bayi yang baru lahir. Vaksin yang digunakan adalah vaksin BCG (Basil Calmette Guerin). Untuk menentukan seseorang terinfeksi oleh basil TBC atau tidak biasanya dilakukan dengan reaksi Mantoux , yaitu penyuntikan yang dilakukan dilengan atas dengan tuberkulin (filtrat dari pembiakan basil TBC). Bila ditempat penyuntikan tidak timbul bengkak merah berarti orang tersebut tidak terinfeksi TBC.
Pengobatan
Sebelum ditemukan obat-obat yang dapat memusnahkan penyebab penyakit, bentuk pengobatan terbatas pada terapi simptomatis seperti mengurangi batuk dan menghilangkan demam, istirahat total di sanatorium dan diet makanan bergizi yang kaya lemak dan vitamin A.
Obat TBC yang pertama kali ditemukan adalah streptomisin, disusul kemudian dengan PAS dan INH. Sampai tahun 1970-an kombinasi standar untuk pengobatan TBC menggunakan ketiga obat di atas. Sesudah tahun 1970 kombinasi standar untuk TBC menjadi INH, ethambutol dan rifampisin.
Dengan pengobatan modern, setelah 4 sampai 6 minggu pasien bebas bermasyarakat seperti biasa karena tidak lagi menularkan kuman TBC. Basil TBC terkenal sangat ulet dan sulit ditembus zat kimia (obat) karena dinding sel bakteri mengandung banyak lemak dan lilin (wax), sehingga pengobatan TBC memerlukan periode waktu yang cukup lama .
Tujuan pengobatan kombinasi :
• Mencegah resistensi
• Praktis karena dapat diberikan sebagai dosis tunggal.
• Mengurangi efek samping.
Spesialite :
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1
Ethambutol
Cetabutol
Kalbutol
Etibi 250 mg, 500 mg/tablet
500 mg / tablet
250 mg, 500 mg / tablet Soho
Kalbe Farma
Rocella
2. Isoniazid
Isoniazid + Vitamin B-6
Isonex
INH
Pehadoxin
50 mg / 5 ml syr.
50 mg , 100 mg / tablet
Per tablet :
INH 100 mg,Vit.B6 10 mg
Dumex
Soho
Phapros
Isoniazid + Vitamin B-6 + Ethambutol Inoxin
Intam 6
Meditam
Per tablet :
INH 400 mg,Vit.B610 mg
Per tablet :
INH 100 mg,Ethambutol 250 mg, Vit.B6 10 mg
Dexamedica
Rhone P
Medikon
NO. NAMA GENERIK
& LATIN NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
. Mycothambin- INH Forte Per tablet :
INH 200 mg,Ethambutol 500 mg, Vit.B6 20 mg UAP
3. Pirazinamida
Prazina
Pezeta Ciba 500
Pulmodex
500 mg / tablet
Ponco
Ciba
Dexamedica
4. Rifampicin
Rifampicin + INH Rifampin
Rifamtibi
Rimactane
Rimetazid
Ramicin-Iso 150 mg, 300 mg, 450 mg, 600 mg / kapsul
450 mg, 600 mg/kapsul
450 mg, 600 mg/ kapsul
20 mg / ml syr.
Per kapsul :
1. Rifampicin 225 mg
INH 200 mg
2. Rifampicin 450 mg
INH 300 mg
Per kapsul :
Rifampicin 500 mg
INH 150 mg
Pharos
Sanbe
Biochemie
Biochemie
Westmont
5. Streptomisin
Streptomycine Sulphate Injection
1g, 1,5g, 5g/ vial Meiji
2. Obat Antilepra
Lepra atau kusta adalah suatu infeksi kronis yang terutama merusak jaringan-jaringan saraf. Pembangkitnya Mycobacterium leprae ditemukan oleh dokter Norwegia Hansen (1873), memiliki sifat-sifat yang mirip dengan basil TBC, yaitu sangat ulet karena mengandung banyak lemak dan lilin yang sukar ditembusi obat, juga pertumbuhannya lambat sekali setelah waktu inkubasi yang lama, lebih kurang satu tahun.
Di Indonesia terdapat kurang lebih 100.000 pasien lepra yang diobati di sejumlah rumah sakit khusus (Leproseri) yang diawasi oleh Lembaga Kusta Departemen Kesehatan.
Pencegahan
Tes Lepromin adalah suatu injeksi intrakutan dari suspensi jaringan lepra dan digunakan untuk menetapkan apakah seseorang memiliki daya tangkis cukup terhadap lepra bentuk – L. Hasil tes negatif berarti orang tersebut sangat peka untuk infeksi dengan bentuk tersebut.
Pada tahun 1965 telah dibuktikan di Uganda, bahwa vaksinasi BCG memberikan perlindungan yang lumayan terhadap infeksi dengan bentuk – L.
Pengobatan
Sejak dahulu kala obat satu-satunya terhadap lepra adalah minyak kaulmogra, yang efektif untuk meredakan gejala-gejalanya tanpa menyembuhkan penyakit.
Pada tahun 1950 ditemukan dapson yang mampu menghentikan pertumbuhan basil lepra, yang kemudian lama-kelamaan akan dimusnahkan oleh sistem tangkis tubuh sendiri. Kemudian ditemukan leprostatika lain antara lain thiambutosin, klofazimin dan rifampisin.
WHO menganjurkan sebagai terapi pilihan pertama suatu kombinasi dari dapson dengan rifampisin atau klofazimin selama sekurang-kurangnya 6 bulan. Kemudian disusul dengan monoterapi dapson selama 5 – 7 tahun pada bentuk tuberkuloid, dan seumur hidup pada bentuk – L dan borderline.
Efek samping
Yang terpenting adalah reaksi lepra yaitu suatu reaksi alergi yang diakibatkan oleh basil mati yang berjumlah besar di dalam jaringan-jaringan. Gejala-gejala berupa demam tinggi, radang dan nyeri sendi, rasa lelah dan habis tenaga, khusus pada bentuk – L terjadi benjol-benjol merah kebiruan. Semula diduga bahwa reaksi-reaksi ini merupakan efek samping khusus dari dapson, tetapi kemudian ternyata dapat juga ditimbulkan oleh leprostatika lainnya kecuali klofazimin.
Untuk mengatasi gejala-gejala ini, obat lepra sering dikombinasi dengan asetosal atau sedativa, atau jika lebih hebat bisa diberikan zat supresif (penekan) seperti kortikosteroid. Obat lepra tidak boleh dihentikan atau dikurangi dosisnya berhubungan meningkatnya bahaya resistensi.
Spesialite :
NO. NAMA GENERIK NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1.
2.
3 Diamino Difenil Sulfon (DDS)
Clofazimine
Rifampicin Dapson
Lamprene
Lihat obat TBC
100 mg / tablet
50 mg & 100 mg / tablet Indofarma
Novartis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar